Selasa, 29 April 2014
Manfaat dan Bahaya Mengkonsumsi Makanan Pedas Terhadap Kesehatan -
Manfaat dan Bahaya
Mengkonsumsi Makanan Pedas Terhadap Kesehatan -
Bagi kita yang berlidah
Indonesia, makan makanan yang tidak ada rasa pedasnya tentu akan terasa tidak
begitu nikmat bahkan bagi sebagian orang akan terasa hambar.. selain itu juga
bagi kita orang Indonesia, makan makanan yang pedas bisa menambah selera makan.. (katanya sih seperti itu..) dan untuk orang2 tertentu bahkan wajib
tuh ada sambal dihidangan makanan mereka.. Kok bisa begitu ya.. benarkah bahwa
dengan mengkonsumsi makanan yang pedas bisa meningkatkan selara makan kita..
atau itu hanya sugesti saja.. tapi untuk saya pribadi sih memang seperti itu..
kalo makan ga da rasa pedasnya akan terasa hambar.. klo istilah saya sih.. klo
makan makanan yang pedas itu bisa membuat kita tambah jreng... alias bisa
nambah semangat.. hehehe..Minggu, 06 April 2014
paper tumor medula spinalis
BAB 1
PENDAHULUAN
Lesi massa atau tumor yang mengganggu medula spinalis dikelompokkan menjadi
:
(1) Tumor intrameduler (yang berasal dari dalam
medula spinalis).
(2) Tumor intradural-ekstrameduler, dan
(3) Tumor ekstradural (yang
tumbuh dari luar dura, dan kebanyakan melibatkan kolum vertebrata).
Jumlah tumor medula spinalis mencakup kira-kira
15 % dari seluruh neoplasma susunan saraf. Sebagian besar tumor-tumor
intradural tumbuh dari konstituen seluler medula spinalis dan filum terminale,
akar saraf atau meningens. Metastasis ke dalam kompartemen intradural kanalis
spinalis jarang terjadi (paraganglioma, neoplasma melanositik).
Tumor Spinal Cord
Ekstrameduler
· Tumor sarung saraf 40%
· Meningioma 40%
· Ependimoma filum 15%
· Lain-lain 5%
Intrameduler
· Ependimoma 45%
· Astrositoma 40%
· Hemangioblastoma 5%
· Lain-lain 10%
|
Semua lesi neoplastik yang terletak didalam
atau di belakang medula spinalis dapat dicapai dengan membuka kanalis spinalis
(laminektomi), demikian juga lesi-lesi yang berlokasi di bagian lateral atau
lesi-lesi kistik di dalam kanalis spinalis. Cara pencapaian yang terbaik untuk
lesi yang terletak di anterior adalah dari arah anterior atau antero-lateral
tergantung dari level vertikal lesi tersebut. Lesi-lesi di perbatasan
serviko-meduler dicapai melalui operasi transoral atau transervikal
retrofaringeal, lesi di leher bagian bawah melalui pendekatan servikal
anterolateral. Lesi di daerah toraks dan abdomen dicapai melalui operasi
torakotomi via retroperitoneal. Secara umum, sedikitnya ada sebagian korpus
vertebra yang harus diangkat untuk mencapai kanalis spinalis, dan bila demikian
maka biasanya akan diganti dengan satu protesa atau grafit.
Frakture Clavicula
Tulang
Selangka atau clavicula merupakan tulang yang menghubungkan lengan atas
pada batang tubuh. Dua per tiga bagian dalam tulang clavicula berbentuk
cembung ke depan, sedangkan sepertiga bagian luar menggepeng, sehingga tulang
ini berbentuk seperti huruf S yang memanjang. Tulang clavicula berfungsi
sebagai pengganjal agar lengan dalam posisi yang cukup jauh dari badan sehingga
dapat bergerak bebas, serta meneruskan goncangan dari ekstremitas atas ke
kerangka axial (tulang punggung).
Fraktur clavicula
merupakan cedera yang umum terjadi, sekitar 4-10% dari jumlah fraktur yang
terjadi pada orang dewasa, dan 35-40% dari jumlah seluruh fraktur yang terjadi
di daerah bahu. Sumber lain mengatakan insiden kejadian fraktur tulang selangka
antara 30 sampai 60 kasus per 100.000 populasi. Dengan rasio laki-laki
berbanding perempuan 2:1 dan sering dialami oleh bayi akibat dari proses
persalinan yang sulit, hamper setengah dari kasus terjadi pada anak dibawah 7
tahun. Namun tidak jarang patah tulang ini terjadi pada laki-laki muda berkisar
30 tahun akhibat cedera saat olahraga, serta pada usia lanjut akhibat dari
proses osteoporosis. Bila dikelompokkan berdasarkan lokasi fraktur, maka
sepertiga bagian tengah merupakan cedera yang paling sering terjadi. Sekitar
69-85% dari jumlah keseluruhan fraktur tulang selangka. 12-28% fraktur
clavicula terjadi di sepertiga bagian luar. Sedangkan yang paling jarang adalah
sepertiga bagian tengah, yaitu sekitar 3-6% kasus.
Langganan:
Komentar (Atom)

