Jumat, 09 Mei 2014

TIPS MEMILIH KAMPUS IDAMAN

Ujian Nasional (Unas) tingkat SMA sudah selesai. Walau belum tau hasilnya, siswa SMA tentu sudah mulai galau mencari tempat kuliah. Ada yang sudah menentukan pilihan, tetapi tak sedikit yang belum memiliki gambaran apapun.
Bagi yang sudah menentukan pilihan, seperti mendaftar di jalur undangan di berbagai perguruan tinggi, tentu langkah yang sangat baik. Seperti di UMM misalnya, sudah ada sekitar 6.300 calon mahasiswa yang mendaftar, baik pada Jalur Undangan, jalur reguler gelombang I, maupun pendaftaran secara on-line. Ini pertanda baik karena banyak siswa yang telah memiliki pilihan sebelum lulus SMA.

Namun masih lebih banyak lagi yang belum tahu harus kemana. Apa yang membuat bingung? Ada yang menyebut karena belum menetapkan prodi yang dipilih, ada juga yang masih ragu dengan kampus yang diminati, bahkan ada yang masih belum punya ancang-ancang kota mana yang dituju. Padahal, prodi, kampus dan kota sangat menentukan, terurama kerasan atau tidak. Berikut beberapa tips memilih kampus menurut penuturan beberapa alumni dan dosen UMM.  
Pertama, tentukan dulu pilihan program studinya, jangan memilih jurusan karena terpaksa sebab bisa berdampak buruk saat kuliah kelak. Semangat kuliah bisa loyo karena tak sesuai keinginan. Konsultasikan dengan guru BK dan keluarga atas pilihan tersebut agar semakin mantap. “Prodi sangat terkait dengan dunia kerja apa yang ingin digelutinya kelak setelah lulus, jadi jangan ambil risiko salah memilihnya,” ungkap Sugeng Winarno, ketua Prodi Komunikasi UMM yang juga lulusan UMM dan Curtin University of Technology, Australia.    
Kedua, cermatilah reputasi kampusnya. “Sekarang kampus swasta banyak yang lebih maju, jadi jangan hanya melihat status negeri atau swasta. Lihat saja dari prestasi, akreditasi dan serapan lulusannya,” kata alumni FE UMM, M. Alfan Alfian. Menurutnya, kampus harus membuat mahasiswanya bangga sebagai bagian dari almamater itu.
Ketiga, ukurlah biaya studi dan biaya hidup selama kuliah. Ini harus sangat jeli sebab beberapa kampus nampak lebih murah tetapi ternyata ada biaya tambahan. Misalnya, apakah SPP sudah termasuk biaya SKS, praktikum dan ujian. Kampus negeri umumnya lebih murah. Meski demikian ada baiknya dibandingkan dengan swasta yang setara akreditasinya. 
Keempat, pilihan kota sangat penting. Ada yang suka dengan kota besar dan padat, ada juga yang memilih kota sepi. Selera kota ini harus dipertimbangkan jarak dan transportasi yang tersedia, sebab jauh bukan berarti waktu tempuhnya lama dengan pesawat. Yang terpenting, kota pilihan anda sebaiknya kota di mana kampus itu berinduk, bukan semacam kelas jauh atau cabang. Sangat penting berada di pusat kampus untuk merasakan kultur akademik daripada kampus jauh yang terkesan sebagai kampus cabang. Pastikan juga kota tersebut aman secara sosial maupun bencana alam agar bisa belajar dengan tenang.  
Kelima, cermati budaya dan suasana kampusnya. Ada kampus yang terkesan ekslusif, mewah, tetapi tidak merakyat, sebaliknya ada juga kampus yang tidak terawat dan kumuh. Sebaiknya kampus mencerminkan suasana bersahaja, inspiratif, bersih dan sehat, tidak telalu padat. Kampus juga harus selalu ‘hidup’, bukan seperti kuburan China yang megah tetapi sepi dari aktivitas akademis dan kemahasiswaan. Dinamika kampus sangat penting untuk mendorong sikap optimis dan kompetitif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar